pegimakan.id

Mencicipi Gurihnya Kiripik Gayam Khas Tuban Jawa Timur

. Kiripik Gayam

Ada yang pernah tahu tentang pohon gayam? Sebagian besar generasi sekarang pasti menggeleng bila ditanya mengenai pohon yang satu ini. Jarang orang yang tahu tentang pohon gayam ini apalagi merasakan kelezatan kripiknya. Pohon gayam memang sudah sangat langka. Hanya daerah daerah tertentu seperti Madura dan Tuban yang masih eksis memiliki pohon yang bagi sebagian orang dianggap angker ini.

Ada yang pernah tahu tentang pohon gayam? Sebagian besar generasi sekarang pasti menggeleng bila ditanya mengenai pohon yang satu ini. Jarang orang yang tahu tentang pohon gayam ini apalagi merasakan kelezatan kripiknya. Pohon gayam memang sudah sangat langka. Hanya daerah daerah tertentu seperti Madura dan Tuban yang masih eksis memiliki pohon yang bagi sebagian orang dianggap angker ini.Pohon gayam biasanya memang rimbun menjulang dengan sebagian sulurnya tergantung ke tanah layaknya beringin. Pohon ini habitatnya di rawa rawa atau dekat pinggir sungai hingga makin menambah kesan angker.

Kebanyakan pohon gayam memang dipakai sebagai peneduh jalan karena disamping pohonnya rimbun mampu menyerap polutan udara, akarnya yang kokoh bermanfaat untuk penyimpan cadangan air bersih dan mencegah tanah longsor. Batang pohon gayam bertekstur keras dan kuat, sebagian besar digunakan untuk bahan baku mebel, bagian lainnya untuk kayu bakar, arang, dll.

Sama dengan pohonnya, tekstur buah gayam relatif keras, tidak mempunyai bakal buah seperti buah umumnya. Diperlukan tenaga dan parang yang cukup besar untuk memecah buah gayam ini. Tidak seperti buah buah lainnya yang langsung bisa dimakan, buah gayam harus direbus dulu. Rasanya pahit dan getir di lidah bila langsung dikonsumsi mentah mentah.

Ada yang pernah tahu tentang pohon gayam? Sebagian besar generasi sekarang pasti menggeleng bila ditanya mengenai pohon yang satu ini. Jarang orang yang tahu tentang pohon gayam ini apalagi merasakan kelezatan kripiknya. Pohon gayam memang sudah sangat langka. Hanya daerah daerah tertentu seperti Madura dan Tuban yang masih eksis memiliki pohon yang bagi sebagian orang dianggap angker ini.Pohon gayam biasanya memang rimbun menjulang dengan sebagian sulurnya tergantung ke tanah layaknya beringin. Pohon ini habitatnya di rawa rawa atau dekat pinggir sungai hingga makin menambah kesan angker.

Kebanyakan pohon gayam memang dipakai sebagai peneduh jalan karena disamping pohonnya rimbun mampu menyerap polutan udara, akarnya yang kokoh bermanfaat untuk penyimpan cadangan air bersih dan mencegah tanah longsor. Batang pohon gayam bertekstur keras dan kuat, sebagian besar digunakan untuk bahan baku mebel, bagian lainnya untuk kayu bakar, arang, dll.

Sama dengan pohonnya, tekstur buah gayam relatif keras, tidak mempunyai bakal buah seperti buah umumnya. Diperlukan tenaga dan parang yang cukup besar untuk memecah buah gayam ini. Tidak seperti buah buah lainnya yang langsung bisa dimakan, buah gayam harus direbus dulu. Rasanya pahit dan getir di lidah bila langsung dikonsumsi mentah mentah.

Anehnya rasa pahit dan getir ini berubah menjadi gurih kenyal setelah direbus dan direndam semalaman. Gayam rebusan ini hanya tahan satu atau dua hari untuk dikonsumsi setelah itu rasanya akan berubah. Karena tingkat kesulitannya dan minimnya pasokan membuat sebagian warga jarang yang memanfaatkan buah yang langka ini. Tak jarang buah gayam dibiarkan berjatuhan hingga membusuk di halaman.

Ada yang pernah tahu tentang pohon gayam? Sebagian besar generasi sekarang pasti menggeleng bila ditanya mengenai pohon yang satu ini. Jarang orang yang tahu tentang pohon gayam ini apalagi merasakan kelezatan kripiknya. Pohon gayam memang sudah sangat langka. Hanya daerah daerah tertentu seperti Madura dan Tuban yang masih eksis memiliki pohon yang bagi sebagian orang dianggap angker ini.Pohon gayam biasanya memang rimbun menjulang dengan sebagian sulurnya tergantung ke tanah layaknya beringin. Pohon ini habitatnya di rawa rawa atau dekat pinggir sungai hingga makin menambah kesan angker.

Kebanyakan pohon gayam memang dipakai sebagai peneduh jalan karena disamping pohonnya rimbun mampu menyerap polutan udara, akarnya yang kokoh bermanfaat untuk penyimpan cadangan air bersih dan mencegah tanah longsor. Batang pohon gayam bertekstur keras dan kuat, sebagian besar digunakan untuk bahan baku mebel, bagian lainnya untuk kayu bakar, arang, dll.

Sama dengan pohonnya, tekstur buah gayam relatif keras, tidak mempunyai bakal buah seperti buah umumnya. Diperlukan tenaga dan parang yang cukup besar untuk memecah buah gayam ini. Tidak seperti buah buah lainnya yang langsung bisa dimakan, buah gayam harus direbus dulu. Rasanya pahit dan getir di lidah bila langsung dikonsumsi mentah mentah.

Anehnya rasa pahit dan getir ini berubah menjadi gurih kenyal setelah direbus dan direndam semalaman. Gayam rebusan ini hanya tahan satu atau dua hari untuk dikonsumsi setelah itu rasanya akan berubah. Karena tingkat kesulitannya dan minimnya pasokan membuat sebagian warga jarang yang memanfaatkan buah yang langka ini. Tak jarang buah gayam dibiarkan berjatuhan hingga membusuk di halaman.
Hingga muncul ide atau inovasi untuk membuat kripik dari buah gayam. Keripik gayam rasanya sangat khas, perpaduan dari rasa empuk, gurih dan juga renyah khas taste buah gayam. Keripik gayam beda dengan dengan keripik keripik lain yang paling enak dan mahal sekalipun. Bila sudah mencoba biasanya langsung menghabiskannyatanpa sisa.

Ada yang pernah tahu tentang pohon gayam? Sebagian besar generasi sekarang pasti menggeleng bila ditanya mengenai pohon yang satu ini. Jarang orang yang tahu tentang pohon gayam ini apalagi merasakan kelezatan kripiknya. Pohon gayam memang sudah sangat langka. Hanya daerah daerah tertentu seperti Madura dan Tuban yang masih eksis memiliki pohon yang bagi sebagian orang dianggap angker ini.Pohon gayam biasanya memang rimbun menjulang dengan sebagian sulurnya tergantung ke tanah layaknya beringin. Pohon ini habitatnya di rawa rawa atau dekat pinggir sungai hingga makin menambah kesan angker.

Kebanyakan pohon gayam memang dipakai sebagai peneduh jalan karena disamping pohonnya rimbun mampu menyerap polutan udara, akarnya yang kokoh bermanfaat untuk penyimpan cadangan air bersih dan mencegah tanah longsor. Batang pohon gayam bertekstur keras dan kuat, sebagian besar digunakan untuk bahan baku mebel, bagian lainnya untuk kayu bakar, arang, dll.

Sama dengan pohonnya, tekstur buah gayam relatif keras, tidak mempunyai bakal buah seperti buah umumnya. Diperlukan tenaga dan parang yang cukup besar untuk memecah buah gayam ini. Tidak seperti buah buah lainnya yang langsung bisa dimakan, buah gayam harus direbus dulu. Rasanya pahit dan getir di lidah bila langsung dikonsumsi mentah mentah.

Anehnya rasa pahit dan getir ini berubah menjadi gurih kenyal setelah direbus dan direndam semalaman. Gayam rebusan ini hanya tahan satu atau dua hari untuk dikonsumsi setelah itu rasanya akan berubah. Karena tingkat kesulitannya dan minimnya pasokan membuat sebagian warga jarang yang memanfaatkan buah yang langka ini. Tak jarang buah gayam dibiarkan berjatuhan hingga membusuk di halaman.

Hingga muncul ide atau inovasi untuk membuat kripik dari buah gayam. Keripik gayam rasanya sangat khas, perpaduan dari rasa empuk, gurih dan juga renyah khas taste buah gayam. Keripik gayam beda dengan dengan keripik keripik lain yang paling enak dan mahal sekalipun. Bila sudah mencoba biasanya langsung menghabiskannyatanpa sisa.

Karena memang sifatnya musiman, tak jarang harga keripik gayam ini bisa mencapai ratusan ribu rupiah per kilogramnya. Bagi penikmat kuliner Jawa yang sebagian generasi tua itu, menikmati keripik gayam seolah memutar kembali memori mereka akan masa lalu yang penuh makna. Makanan khas tradisional memang bisa merefresh kembali ingatan yang sudah uzur dimakan usia.

Keripik gayam biasanya dikemas sederhana dalam bungkus plastik biasa. Karena kemasannya sederhana biasanya memang tidak bisa tahan lama. Mungkin sekitar 3 – 4 bulan saja. Sekarang ini sudah ada beberapa kemasan keripik gayam dalam bungkus aluminium foil disertai penyerap oksigen hingga bisa awet dalam waktu satu tahun.

 

Source pegimakan.id www.google.co.id
Comments
Loading...