pegimakan.id

Menikmati Enaknya Nasi Kikil Bu Tandur Jombang Jawa Timur

0 8

Nasi Kikil

Saat trip #EmejingJombang beberapa waktu lalu, saya dan teman-teman blogger lain diajak sang tuan rumah untuk mencicipi beberapa kuliner khasnya yang termasyhur. Ini salah satu permintaan saya sejak awal, mengingat Jombang tidak memiliki banyak destinasi wisata, sehingga kuliner menjadi daftar yang wajib ada di itinerary.Nasi Kikil Bu Tandur menjadi salah satunya. Berada di Jalan KH. Hasyim Asy’ari No.144, Balong Besuk, Diwek, warung ini bisa ditempuh hanya sekitar 5 menit dari alun-alun Jombang. Ada beberapa warung nasi kikil di sepanjang jalan ini, namun Alid merekomendasikan warung Bu Tandur untuk kami cicipi. Alasannya selain pilihan lauk lebih banyak, rasanya pun lebih istimewa.Warung Nasi Kikil Bu

Tandur sendiri memiliki ciri khas dengan cat warung berwarna kuning. Jadi, tak sulit untuk menemukannya. Sederhana dan tak terlalu luas, namun masih bisa menampung cukup banyak pengunjung. Apalagi, selama kami berada di sana pengunjung datang pergi tak pernah berhenti. Ini bisa menjadi salah satu bukti jika Warung Bu Tandur cukup digemari oleh para penikmat kuliner di Jombang sekitarnya.Kami datang disambut dengan sangat ramah. Panci besar berisikan sayur lodeh kikil terpampang di atas meja panjang, lengkap dengan beragam lauk di sampingnya. Ada potongan babat, lidah, paru, jantung, dan masih banyak lagi. Kami segera memesan sesuai selera masing-masing. Beberapa teman bahkan memilih lauk lebih dari satu. Saya sendiri selain karena masih merasa kenyang dan kurang menyukai kikil, memilih memesan satu porsi nasi kikil untuk dinikmati berdua bersama.

Nasi kikil disajikan di atas pincuk daun pisang yang dilapisi mangkuk. Satu porsinya berisikan nasi yang diguyur sayur lodeh kikil dan ditambah dengan lauk goreng sesuai selera. Paru dan hati menjadi pilihan kami. Agar semakin nikmat, kami tambah sambal dan disantap bersama kerupuk. Ada rasa penyesalan ketika saya mencicipinya. Iya, saya menyesal kenapa saya pesan satu porsi untuk berdua. Karena rasanya di luar bayangan saya. Enak! Rasanya gurih dan lauknya pun tak alot. Apalagi kikilnya juga empuk dan bersih. Satu alasan yang membuat saya kurang suka kikil adalah saat menemukan bulu-bulu halus yang membuat geli untuk memakannya. Namun saya tidak menemukannya di sana.

Oh iya, ada satu hal yang lucu bagi saya. Di Jawa Timur terutama di Jombang, lauk disebut dengan iwak (Bahasa Jawa) atau ikan dalam Bahasa Indonesia. Jadi jangan kaget kalau mereka menyebut iwak paru, iwak babat, atau ikan paru, ikan babat, dll untuk menyebut lauknya. Saya ingin tertawa saat ngobrol dengan Pak Sucipto, generasi kedua dari Nasi Kikil Bu Tandur ini. Ia menjelaskan banyak hal, mulai dari sejarah hingga omset warungnya kini. Pak Cipto tidak dapat menjelaskan secara pasti kapan pertama kali warung ini buka, namun katanya sudah ada sejak sekitar 30an tahun yang lalu. Setiap hari, warung ini bisa menghabiskan 20kg beras dan lebih dari 30kg daging (termasuk lidah, paru, babat, dll)Pak Cipto mengaku tak pernah merubah resep nasi kikil yang ia warisi dari ibunya, sehingga cita rasanya tetap terjaga hingga kini. Jika kamu juga ingin mencicipinya, silakan datang ke Warung Nasi Kikil Bu Tandur yang buka setiap hari dari jam 5 sore hingga 10 malam. Sebaiknya datang jangan terlalu malam agar tidak kehabisan dan pilihan lauk masih banyak. Satu porsi nasi kikil dengan satu lauk dihargai dengan 30 ribu rupiah, sementara menambah satu lauk, menambah harga 10 ribu rupiah saja.

Jl. KH. Hasyim Asy’ari
No.144, Balong Besuk,
Diwek, Jombang.

 

Source pegimakan.id www.cewealpukat.com
Comments
Loading...