Enaknya Warung Nasi Uduk Bakar Khas Jombang Jawa Timur
Nasi Uduk Bakar
Warung Sambal Prasmanan Spesial Nasi Uduk Bakar di Jalan Raya Sumoyono, Desa Cukir, Diwek, menawarkan promosi cukup menggiurkan. Pengunjung bisa menikmati sajian kuliner lezat di warung tersebut hanya membayar dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk) alias gratis.Namun ada syarat tertentu, KTP yang disodorkan harus bernama Sevi Fidia. Dipilihnya nama Sevi Fidia untuk mendapatkan pelayanan gratis bukan tanpa alasan. Hal itu disesuaikan dengan nama pemilik usaha kuliner tersebut. “Selama bulan Maret 2016 ini, kita membikin promo. Pengunjung yang namanya Sevi Fidia akan kita gratiskan. Tentunya, harus dibuktikan dengan KTP,” ujar Sevi Fidia, pemilik warung itu, Minggu (13/3/2016).Sevi menungkapkan, jika di dekat kediaman KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ciganjur Jakarta ada nasi uduk, maka di kawasan wisata religi makam Gus Dur, Komplek Pondok Pesantren
Tebuireng Jombang juga ada hal serupa. Hanya saja nasi uduk yang ada di kawasan makam Gus Dur ini dikemas dalam balutan daun pisang dan disajikan setelah dibakar. Orang biasa menyebutnya nasi uduk bakar. Nasi uduk bakar ini mungkin bisa menjadi satu lagi tambahan referensi wisata kuliner penggemar makanan pedas. Kuliner khas masakan Sunda - Jawa tersebut menghadirkan aneka varian sambal yang pedas membakar lidah. Di warung sederhana ini pengunjung akan disuguhi menu utama nasi uduk bakar, nasi putih yang sudah diolah dengan bumbu dan rempah yang menghasilkan rasa gurih.
Bungkus daun pisang yang menjadi pelapis membuat nasi uduk kawasan makam Gus Dur semakin sedap dan nikmat. “Kalau disajikan dengan dibakar terasa khas nasi gurihnya,” ujar Okta salah satu penggemar nasi uduk bakar, Minggu (13/3/2016).Usai disajikan hangat bakaran, penggemar kuliner bisa langsung memilih menu pendamping lauk yang disiapkan pemilik warung. Mulai dari lauk pedas, manis hingga gurih. Untuk pedas bisa dipilih ayam bakar pedas manis hingga lele bakar, aneka pepes dan botok. Warung milik Sevi memilih nasih uduk sebagai menu andalan karena di kawasan makam wisata religi tersebut banyak peziarah dan santri dari berbagai daerah. Sehingga dipilihlah nasi uduk cita rasa khas gurih . “Kalau di Ciganjur dekat rumah Gus Dur ada nasi uduk, sekarang di Jombang dekat makam beliau juga ada,” jelasnya.
Dalam proses pembuatannya, nasi gurih memang lebih rumit dari nasi biasa. Betapa tidak, menu ini terbuat dari bahan dasar nasi putih yang diaron dan dikukus dengan santan dari kelapa yang diparut, serta dibumbui dengan pala, kayu manis, jahe, daun serai, serta merica. Dalam penyajiannya, pemilik warung memilih membungkus dengan daun pisang guna memberikan rasa khas. Aroma bakarnya sangat terasa dipadu dengan aneka sambal yang siap disantap bersama nasi hangat yang gurih. “Lebih enak nasi bakar ini dimakan hangat dengan lauk manis pedas, karena nasinya sudah gurih menambahkan.
Semua itu semakin klop dengan sajian aneka sambal yang sudah disiapkan. Mulai dari sambal teri, sambel bajak, hingga sambel klotok. Bagaimana soal harga? Untuk bisa menikmati kuliner nasi uduk bakar, pengunjung tidak harus merogoh kocek dalam-dalam. “Nasi plus sambalnya kita jual empat ribu,” ujarnya.Anda ingin mencobanya? Silahkan datang ke warung sambal yang ada di kawasan makam Gus Dur. Tepatnya anda cukup mencari pertigaan Pabrik Gula Tjoekir yang berada di sebelah selatan pondok pesantren Tebuireng. Dari pertigaan pabrik gula, mengambil jalur ke timur sekitar 500 meter. Nah, warung Sambal Prasmanan Spesial Nasi Uduk Bakar, tepat berada di sebelah utara jalan.Warung ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB kecuali hari Jum’at libur. Kita beri promo, pelanggan yang namanya Sevi Fidia bisa langsung makan gratis, tentunya dengan membawa KTP,” katanya menegaskan.